Wednesday, February 14, 2018

tak tersampaikan oleh lisan

Awal dari pertemuanku dengan seorang wanita yang berparas sangat cantik dalam bayanganku, bertemu dalam sebuah acara kegiatan kampus (ospek universitas) yang berlanjut aku memiliki rasa kagum terhadapnya, yang setelah aku ketahui dia adalah seorang wanita yang memiliki kepribadian yang sederhaana, yang tak memiliki wajah nakal seperti perempuan perempuan liar biasanya. tak lama dalam acara itu, yang berketepatan aku adalah sebagai ketua pelaksana acara yang pasti hampir seluruh peserta ospek sudah pasti mengenalku tak terkecuali dia wanita yang aku kagum kagumkan, lewat dari acara yang sudah berakhir akupun mulai mendekati dia dengan modal keberanian akupun memberanikan diri untuk berjalan mendekatnya dan bertanya, siapakah nama wanita itu? yang ternyata baru setengah perjalanan rasa maluku datang hingga tak jadilah aku tau nama wanita itu. satu hari setelah acara itu selesai akupun masih mencari sosok wanita yang aku idamkan itu, tapi keberuntungan masih tidak berpihak kepadaku, aku tak menemukannya, kecewa yang aku alami sama sekali tak mematahkan semangatku untuk mencari sosok wanita yang aku anggap sbagai kesempurnaan makhluk di dalam pandanganku. haripun berlalu informasi tentang diapun sudah mulai terdengar jelas ditelingaku, dan sudah mulai ada gambaran pula aku untuk bisa bersamanya, hari yang aku tunggupun datang, hari dimana saat organisasi yang aku gandrungi sudah waktunya merekrut anggota baru, dan ternyata tak salah, semua yang aku bayangkanpun akhirnya terwujud, diapun ternyata mendaftar dalam organisasi yang aku gandrungi, tak lama selepas formulir pendaftaran sudah diserahkan, disinilah waktuku untuk mencari informasi lebih dalam tentang wanita itu, dan akhirnya akupun menemukannya, lembar formulir yang tertulis namanya Adelia nama wanita yang aku cari, wanita yang aku idamkan,wanita yang aku puja pujakan, dialah orangnya. aku sudah mendapatkan semua informasi tentangnya termasuk juga nomer telfonnya, dan akupun tak membuang buang waktu, aku lansung menghubungi nomernya, dan diapun mengangkat telfonku . 'hallo" terdengar dalam spiker kecil mikrofon handpondku, akupun menjawab kata kata itu, dengan grogi aku mengatakan, ''ya, hallo, apa ini adelia?," dengan suara terputus putus tanda bahwa aku sangat grogi saat mendengar suara pertamanya. dengan suara halus dia menjawab pertanyaanku, "ya saya adelia, ini siapa?," akupun menjawab "ini aku fahri, kakak tingkat yang pada saat ospek menjadi ketua pelaksanya," sungguh begetar tubuh ini saat mendengar suaranya, kosakata menjadi tak tertata saat aku mendengar suaranya, lanjut diapun menanggapi pembicaraanku. "oh kak fahri, ada apa kak? kok sampek menghubungi adel?," " tidak apa apa del," sunggu tidak jelas semua kata kataku, aku dibikin bodoh olehnya, aku berkeringat menghadapi suara yang keluar dari ponsel genggamku, tak lama aku berfikir, "apa memang aku telah jatuh cintah kepadanya?," fikiranku yang lainpun muncul mengelak pemeikiranku yang pertama,' "tidaklah mungkin kau sudah mencintainya, kau baru saja bertemu dengannya", kepalaku terasa panas saat telfon sudah aku tutup tak melanjutkan percakapan, seperti ada perdebatan besar dikepalaku yang kedua belah pihaknya tidak ada yang mau mengalah. telfon sudah tidak aku lanjutkan, akupun mulai beralih cara untuk mendekatinya, aku mulai meng-smsnya, yang pada akhirnya akupun sudah mulai dekat dengannya. hari demi haripun sudah berganiti dan akupun sudah terikat janji, aku sudah berjanji ingin mengajaknya untuk jalan jalan kesuatu tempat yang tak pernah dia datangi. yaaa aku ingin mengajak kesuatu tempat yang sering aku namakan tempat itu adalah tempat penggapaiaan cinta, tempatnya begitu indah memang, untuk orang yang baru pertamakali melihat pasti akan sangat sulit untuk melupakan tempat itu. dan selepas aku ingin menjemputnya timbullah rencana lain, yang dalam rencanaku adalah aku ingin menjadikannya pasangan dalam hidupku, menjadi wanitaku yang seutuhnya, sampailah aku ditempat kosnya, tak begitu lama aku disitu karna memang dia sudah lama menungguku, kamipun langsung berangkat. sesampainya kami ditempat yang kami tuju, sungguh dia terngangah kagum dengan keindahan tempat itu, akupun merasa senang saat melihat dia menyukai tempat yang aku janjikan kepada dia, kamipun lanjut mengelilingi tempat indah itu, kami banyak bercerita tentang pengalaman kami semasa SMA, saling menanya tentang kebiasaan yang disukai, dan aku sangat menikmati pertemuanku dengan dia saat itu, sudah hampir satu jam kita berjalan-jalan mengitari tempat indah itu, yang pada akhirnya kamipun merasakan sedikit haus yang pada akhirnya kamipun mencari kaffee terdekat, sampai pada kaffe yang kita cari kita temukan, kita langsung saja tanpa membuang waktu langsung duduk sejenak di kaffe itu yang kemudian kami memesan minuman yang sama, sedikit aku herankan karena untuk kesukaan dalam hal kuliner aku dengan dia hampir sama persis. dan akupun mulai mengawali pembicaraan, aku langsung kepada topik pembicaraan, langsung aku tanyakan apa dia sudah memiliki pendamping hidup (pacar) apa masih sendiri, diapun menjadi sedikit canggung didepanku, akupun mulai bingung apakah pertanyaanku tadi salah? tak lama dari kecanggungannya diapun mulai membuka mulut, yang di dalam hatiku aku berharap dia menjawab kalau dia masih kosong dan belum ada satu hatipun yang mengisi ruang kosong di sudut hatinya. “aku bingung ka mau jawab apa” ujar dia sambil menundukkan kepaalanya. akupun membalas jawabannya, “adel kenapa binging?” diapun menjawabnya.”adel belum bisa bahas itu untuk yang sekarang ini ka, mungkin lain kali.” hati ini sangat dibuat penasaran dengan jawaban itu, sungguh harapan yang aku miliki masih belum pasti dan masih mengambang mengiringi derasnya air. akupun langsung mengalihkan pembicaraan dengan harapan dia tidak bosan jalan bareng bersamaku di sini. dan akhirnya setengah jam sudah kami lalui di kaffe ini. kamipun mulai beranjak pergi, di karnakan hari di rasa sudah mulai menunjukan warna gelapnya. dan akhirnya sampailah kami di depan pondoknya adel yang kemudian dia pamit untuk balik kepondok dan istirahat sebelum kegiatan podoknya dimulai. malampun sudah mulai berganti dengan mentari yang sudah mulai nampak kembali, pagi yang begitu cerah yang di mana aku sudah harus bergegas untuk memulai kuliahku dipagi ini, dalam hati ini mulai berharap “semoga hari ini aku bisa dipertemukan dengannya lagi. akupun sudah sampai kampus dan sudah mmau mulai mata kuliah pertamaku di pagi hari ini, di perkuliaanku pagi ini aku dibuat sedikit bingung degan fikiranku, tidak ada ketenangan dalam menjalani kuliahku di pagi ini, aku terus memikirkannya, sungguh perasaan ini sangat mengganggu perkuliaankut tapi disisi lain aku sangat menyukai perasaanku ini, dalam setiap pandangan aku hanya melihatnya, akku sudah dibuat buata oleh wanita itu. jam kuliah pertamapun selesai dan aku msih punya jedah waktu dua jam untu istirahat dan melanjutkan jam kuliahku kedua nanti, dan akupun mulai keluar kelas lalu menuju kekantin sesampainya aku di kantin aku langsung mengambil ponselku yang ada di dalam tas dan akupun berharap awalku membuka ponselku semoga ada sms dari dia. mulai kubuka ponsel yang sudah ada dalam genggamanku dan dugaan keinginanku benar, dia benar benar memngirim sms kepadaku, sudah kubuka dan tertulis ucapan “selamat pagi” dari dia, akupun tak membuang buang waktu lagi langsung segera aku bala sms dari dia, tapi tidak ada balasan yang mungkin dia masih dalam jam kuliahnya. dan akupun mulai melanjutkkan ngopiku dikantin yang 15 menit kemudian handpondku berbunyi, dan akhirnya ada balasan dari dia, sungguh hanya dengan nama dan tulisannya diponselku, sudah di buat tidak jelas olehnya, dan akupun mulai menanyakan tentang kelonggaran waktunya dihari ini, tapi sayang ternyata di hari iin dia memiliki kesibukan yang cukup padat, dan akupun tidak memaksanya mungkin lain kali kita bisa keluar kembali. waktu jedah kuliahku sudah mulai habis dan akku sudah mulai bergegas kembali keperkuliahanku, sampai pada depan kelas aku melihatnya (adel) dia sedang berjalan mengarah kepadaku, aku mulai melambaikan tanganku dan menjoba menyadarkan dia bahwa sekarang aku ada diketatnya dan diapun tau kalau aku didepannya, dia mengahampiriku dan bertanya “ka fahri ada jam kuliah?” dengan prasaan yang kacau (grogi) akku menjawab pertanyaannya “iya del, kaka ada kuliah, adel sudah pulang?” dengan nyaring dia menjawab pertanyaanku “iyah ka, adel sudah pulang, tapi nanti sore masih ada jam lagi” “oh, yasudah kalau gitu, kaka masuk dulu yah” akupun mulai masuk kelas.

No comments:

Post a Comment

Kisah romantis || cerita tentang dia